Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi
Informasi merupakan komponen penting dalam keberhasilan bisnis perusahan saat
ini.Akan tetapi teknologi informasi juga merupakan sumberdaya bisnis penting
yang harus dikelola dengan baik dan benar.Teknologi informasi telah terbukti
memberikan kontribusi dan peranan penting pada keberhasilan atau kegagalan
usaha bisnis strategis perusahaan. Mengelola sistem dan teknologi informasi
yang emndukung proses bisnis modern perusahaan pada saat ini adalah sebuah
tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI serta para praktisi bisnis.
1.2 Perumusan
Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan,
sebagai berikut:
1.
Menganalisa tentang mengelola
teknologi informasi enterprise
2. Memecahkan
suatu masalah tentang bisnis IT
3. Memecahkan
suatu masalah tentang bisnis global
1.3 Pembatasan
Masalah
Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Penjelasan mengenai Cara
Mengelola Teknologi Informasi Enterprise dan Global”
1.4 Tujuan
Penulisan
1. Mengidentifikasi komponen dalam
managemen IT dan bagaimana menerapkanya dalam proses bisnis.
2. Menjelaskan
kegagalan-kegagalan managemen IT yang dapat ditimbulkan manager bisnis
dalam mekukan management IT dan IT planning
3. Mengidentifikasi beberapa tantangan
budaya, politik dan geoekonomi yang menjadi tanatangan bagi manajemen
teknologi informasi dalam skala global
4. Menjelaskan pengaruh strategi bisnis
IT global dalam mengikuti trend transnasionalisasi bisnis di organisasi bisnis
internasional
5. Mengidentifikasi beberapa
pertimbangan terhadap pengaruh terhadap pilihan aplikasi IT, platforms IT,
kebijakan akses data, dan metode pengembangan sistem dalam perusahaan
bisnis global.
6. Memahami konsep dasar outsurcing dan
offshourcing yang menjadi alasan utama dalam menjalankan pendekatan sistem
informasi
1.5 Manfaat
Penulisan
Manfaat Penulis
1.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud
Teknologi Informasi Enterprise dan Global.
2. Dapat menyelesaikan suatu kasus tentang bisnis IT
Manfaat Umum
1.
Menambah pengetahuan mengenai
Mengelola Teknologi Informasi Enterprise dan Global.
1.6 Metodologi
Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi.
Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta
membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari
website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Mengelola Teknologi Informasi Enterprise
Sumber daya bisnis
penting yang haru dikelola dengan benar dalam memastikan keberhasilan atau yang
memberi kontribusi pad kegagalan usaha bisnis strategis perusahaan.
Pendekatan manajerial ini
memiliki tiga komponen utama:
1.
Mengelola pengembangan dan implementasi bersama
berbagai strategi bisnis atau teknologi informasi. Pendekatan ini dipimpin oleh
CEO dan CIO pada perusahaan tersebut.
2.
Mengelola pengembangan dan implementasi
aplikasi dan teknologi bisnisatau Teknologi informasi. Pendekatan ini adalah
tanggung jawab utama dari CIO dan CTO. Area manajemen TI ini melibatkan
pengelolaan proses pengembangan sistem informasi dan implementasinya.
3.
Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI.
Tanggungjawab ini ditujukan kepada CIO dan para manajer IT untuk mengelola
pekerjaan pakar IT yang diatur kedalam berbagai tim proyek serta subunit
organisasi lainnya.
v
Perencanaan Bisnis dan TI
Proses
perencanaan bisnis dan TI megarah pada pengembangan model strategi dan bisnis
untuk berbagai aplikasi, proses, produk dan layanan baru. Baik CEO atau CIO
perusahaan harus mengelola pengembangan strategi pelengkap dalam bisnis dan TI untuk
memenuhi nilaipelanggan dan visi nilai bisnis.
Proses perencanaan bisnis dan
TI memiliki 3 komponen utama:
·
Pengembangan strategi. Mengembangkan berbagai
strategi bisnis yang mendukung visi bisnis perusahaan.
· Menajemen sumberdaya. Mengembangkan berbagai
rencana strategi untuk mengelola atau melakukan outsourcing atas sumberdaya TI
perusahaan, termasuk personel SI, hardware, software, data dan sumberdaya
jaringan.
· Arsitektur teknologi. Membuat pilihan TI
strategis yang mencerminkan arsitektur teknologi informasi yang didesain untuk
mendukung usaha bisnis/TI perusahaan.
v
Mengelola Pengembangan Aplikasi
Manajemen
pengembangan aplikasi melibatkan pengelolaan berbagai aktivitas seperti
analisis dan desain sistem, pembuatan prototipe, pemrograman aplikasi,
manajemen proyek, jaminan kualitas, dan pemeliharaan sistem untuk semua proyek
pengembangan bisnis/TI yang besar. Mengelola pengembangan aplikasi membutuhkan
berbagai aktivitas tim yang terdiri dari analisis sistem, pengembang software
dan pakar SI lainnya yang bekerja dalam berbagai proyek pengembangan sistem
informasi. Sehingga manajemen proyek adalah kunci tanggung jawab manajemen TI
apabila menginginkan proyek bisnis/TI diselesaikan tepat waktu dan dalam batas
anggaran mereka.
v
Manajemen operasi SI
Manajemen
operasi berkaitan dengan penggunaan sumber daya hardware, software, jaringan,
dan sumber daya manusia dalam perusahaan atau pusat data unit bisnis dari
sebuah organisasi. Aktivitas operasional yang harus dikelola meliputi operasi
sistem komputer, manajemen jaringan, pengendalian produksi, dan dukungan
produksi.
Sebagian besar aktivitas
manejemen diotomatisasi melalui penggunaan paket software manajemen kinerja
sistem komputer.Pemonitor kinerja sistem melakukan monitoring pemprosesan
pekerjaan komputer, membantu mengembangkan jadwal terencana operasi komputer
yang dapat mengoptimalkan kinerja sistem komputer serta menghasilkan statistik
terinci untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas komputer yang efektif.
v
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam TI
Keberhasilan
atau kegagalan dari organisasi layanan informasi terutama terletak pada
kualitas orang-orangnya. Banyak perusahaan yang menggunakan komputer merekrut,
melatih, dan melatih kembali personel SI yang berkualifikasi. Salah satu
pekerjaan yang paling penting dari para manajer layanan informasi adalah untuk
merekrut personel yang berkualifikasi dan untuk mengembangkan, mengatur, serta
mengarahkan kemampuan kinerja yang ada saat ini. Dengan melatih karyawan secara
kontinu diharapkan karyawan dapat mengejar perkambangan terakhir dalam bidang
yang berkembang dengan cepat dan sangat berbau teknis.
v
CIO dan Eksekutif TI Lainnya
Direktur
teknologi informasi (CIO) mengawasi semua penggunaan teknologi informasi dalam
banyak perusahaan, dan menyesuaikannya dengan tujuan strategis bisnis. Jadi
semua layanan komputer tradisional, teknologi internet, layanan jaringan
telekomunikasi dan teknologi SI lainnya yang mendukung jasa adalah tanggung
jawab CIO. CIO berkonsentrasi pada perencanaan dan strategi bisnis/TI dan
bekerjasama dengan CEO dan eksekutif puncak lainnya untuk mengembangkan
penggunaan yang strategis atas teknologi informasi dalam e-business dan e-commerce yang
membantu membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif.
v
Manajemen Teknologi
Manajemen
dari teknologi yang berubah dengan cepat adalah hal penting untuk organisasi
apapun. Perubahan dalam teknologi informasi seperti PC, jaringan klien/server,
dan intranet serta internet datang secara cepat dan diperkirakan akan berlanjut
di masa datang. Semua teknologi informasi harus dikelola sebagai platform teknologi
karena melakukan integrasi secara internal berfokus pada atau secara eksternal
menghadapi berbagai aplikasi bisnis. Teknologi tersebut meliputi Internet,
Intranet dan berbagai e-commerce dan berbagai teknologi
kerja sama serta software perusahaan terintregrasi untuk manajanemen pelanggan,
ERP dan manajemen rantai pasokan. Manajemen teknologi merupakan tanggung jawab
CTO (Chief Technology Officer).
v
Mengelola Layanan Pemakai
Tim
dan kelompok kerja para praktisi bisnis umumnya menggunakan terminal kerja PC,
berbagai paket software, dan internet, intranet, serta jaringan lainnya untuk
mengembangkan dan mengaplikasikan teknologi informasi atas aktivitas
mereka.Jadi, banyak perusahaan telah merespons dengan membuat fungsi-fungsi
layanan pemakai (user service), atau layanan klien untuk mendukung serta
mengelola komputasi pemakai akhir dan kelompok kerja.
v
Kegagalan dalam Manajemen TI
Mengelola
teknologi informasi bukanlah tugas yang mudah.Fungsi sistem informasi memiliki
masalah kinerja dalam banyak organisasi. Manfaat yang dijanjikan dalam
teknologi informasi belum muncul dalam banyak kasus perusahaan. Penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan memperlihatkan bahwa banyak perusahaan yang belum
berhasil mengelola penggunaan teknologi informasi. Contohnya:
·
Teknologi informasi tidak digunakan secara
efektif oleh berbagai perusahaan yang menggunakan TI terutama untuk
mengkomputerisasikan proses bisnis tradisional dan bukannya untuk mengembangkan
proses e-business yang inovatif dengan melibatkan pelanggan,
pemasok, dan mitra bisnis lainnya, e-commerce, serta pendukung
keputusan yang dijalankan melalui web.
·
Teknologi informasi tidak digunakan secara
efisien oleh sistem informasi yang memberi waktu respons yang lama dan sering
kali mati, atau pakar dan konsultan SI yang mengelola berbagai proyek
pengembangan aplikasi dengan tidak benar.
v
Keterlibatan dan Tata Kelola Manajemen
Tidak
ada solusi yang cepat dan mudah dari kegagalan dalam fungsi sistem
informasi.Akan tetapi, pengalaman dari berbagai perusahaan yang berhasil
menunjukkan bahwa keterlibatan tingkat manaerial dan pemakai akhir yang
ekstensif dan berarti, adalah bahan utama dari kinerja sistem informasi yang
berkualitas tinggi. Melibatkan para manajer bisnis dalam keterbukaan dari
fungsi SI dan praktisi bisnis dalam pengembangan aplikasi SI, seharusnya akan
membentuk respons dari manajemen atas berbagai tantangan dalam meningkatkan
nilai bisnis teknologi informasi.
2.2 Mengelola Teknologi Informasi Global
Dimensi
internasional telah menjadi bagian penting dalam mengelola perusahaan di
ekonomi global yang saling berhubungan dan pasar saat ini dan akan dipengaruhi
oleh perkembangan bisnis internasional, dan berhubungan dalam cara tertentu
dengan berbagai orang, produk, atau jasa yang asalnya bukan dari negara asal.
v Manajemen
TI Global
Semua
aktivitas global harus disesuaikan untuk memperhitungkan tantangan budaya,
politik, dan geekonomi yang ada dalam masyarakat bisnis internasional. Mengembangkan
strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global harus merupakan langkah
awal dalam manajeman teknologi informasi global. Begitu hal tersebut dilakukan,
pemakai akhir dan para manajer SI dapat berpindah ke pengembangan portofolio
aplikasi bisnis yang diperlukan untuk mendukung strategi bisnis/TI.
v Tantangan
Budaya, Politik, dan Geoekonomi
Bisnis
yang biasa tidak cukup bagus dalam operasi bisnis global. Hal yang sama juga
benar untuk manajemen teknologi e-business global. Terdapat
terlalu banyak kenyataan budaya, politik, dan geoekonomi yang harus diahadapi
agar dapat berhasil dalam pasar global.
Tantangan
politik terbesar adalah banyak negara yang memiliki peraturan yang meregulasi
atau melarang transfer data lintas batas nasional (aliran data lintas batas)
terutama informasi personal seperti catatan pribadi. Negara lainnya sangat
keras, mengenakan pajak, atau melarang impor hardware dan software. Sedangkan
yang lainnya memiliki materi lokal yang menspesifikasikan sejmlah bagian dari
nilai produk harus ditambahkan di negara bersangkutan jikla ingin dijual di
negara tersebut.
Tantangan
geoekonomi dalam bisnis global dan TI merujuk pada pengaruh geografi atas
kenyataan ekonomi dalam aktifitas bisnis internasional. Jauhnya jarak fisik
yang terlibat masih merupakan masalah utama, bahkan dalam era telekomunikasi
Internet dan perjalanan dengan pesawat jet.
Tantangan
budaya menghadapi bisnis global dan para manajer TI memasukan berbagai
perbedaan dalam bahasa, ketertarikan budaya, agama, kebiasaan, perilaku sosial,
dan filosofi politik.Tentu saja para manajer TI global harus dilatih dan
menajamkan pemahaman atas perbedaan budaya semacam ini sebelum mereka dikirim
ke luar negeri atau dibawa ke negara asal perusahaan.
v Strategi
Bisnis / TI Global
Banyak
perusahaan yang bergeser menuju strategi lintas negara yang mengintegrasikan
aktivitas bisnis/TI global mereka melalui kerja sama dekat dan saling
ketergantungan antara anak perusahaan mereka di seluruh dunia dengan kantor pusat
perusahaan. Bisnis bergeser menjauh dari strategi multinasional dengan anak
perusahaan di luar negri beroperasi secara mandiri, strategi internasional
dengan anak perusahaan mandiri tetapi tergantung pada kantor pusat untuk
berbagai proses, produk, dan ide baru dan strategi global, dengan operasi
perusahaan di seluruh dunia dikelola secara intensif oleh kantor pusat.
v Aplikasi
Bisnis/TI Global
Aplikasi
teknologi informasi yang dikembangkan oleh perusahaan global bergantung pada
strategi bisnis dan TI serta keahlian dan pengalamannya dalam TI. Akan tetapi,
aplikasi TI juga bergantung pada berbagai jenis penggerak bisnis global yaitu
permintaan bisnis yang disebabkan oleh sifat industri dan persaingan atau
tekanan lingkungannya. Salah satu contohnya adalah perusahaan penerbangan atau
jaringan hotel yang memiliki pelanggan global, yaitu pelanggan yang melakukan
perjalanan di banyak tempat atau memiliki operasi global.
v Standar
TI Global
Manajemen
atas standar teknologi (juga disebut sebagai infrastruktur teknologi) adalah
dimensi lain dari manajemen TI global – yaitu, mengelola hardware, software,
sumber daya data, jaringan telekomunikasi, dan fasilitas komputasi yang
mendukung operasi bisnis global. Manajemen dari standar TI global bukan
hanya secara teknis rumit, tetapi juga memiliki implikasi besar atas politik
dan budaya.
Mengelola
jaringan komunikasi data internasional, termasuk internet, intranet, ekstranet,
dan jaringan lainnya, adalah tantangan utama TI global.
Membuat
fasilitas komputasi secara internasional adalah tantangan global lainnya.
Perusahaan dengan operasi bisnis global biasanya membuat atau menyewa
integrator sistem untuk pusat-pusat data tambahan dalam anak-anak perusahaan
mereka di berbagai negara lain. Pusat-pusat data ini memenuhi kebutuhan
komputasi lokal dan regional, dan bahkan membantu menyeimbangkan beban kerja
komputasi global melalui hubungan dengan satelit komunikasi.
Sebagai
contoh pemilihan hardware adalah sebuah pilihan sulit di beberapa negara karena
harga yang sangat mahal, pajak yang mahal, larangan impor, waktu tunggu yang
lama untuk persetujuan pemerintah, kurangnya jasa perbaikan atau suku cadang
lokal seta kurangnya dokumentasi yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Hal
ini juga terjadi pada pemilihan software.Perbedaan paket yang dikembangkan di
berbagai wilayah bisa saja tidak sesuai dengan versi lainnya.
v Berbagai
Isu Akses Data Global
Isu-isu
akses data global selama ini merupakan subjek kontroversi politik dan hambatan
teknologi dalam operasi bisnis global selama bertahun-tahun, tetapi telah
menjadi makin jelas bersama dengan pertumbuhan internet serta tekanan e-commerce.Contoh
utama adalah isu tentang aliran data lintas negara (transborder data flow –
TDF) yang memungkinkan aliran data melintasi batas internasional melalui
jaringan telekomunikasi sistem informasi global.
Banyak negara, terutama yang
termasuk uni Eropa melihat TDF sebagai pelanggaran hukum privasi mereka karena
dalam banyak kasus, data mengenai individu dipindahkan keluar dari negara
tersebut tanpa penjagaan privasi yang jelas.
v
Berbagai Isu Akses Internet
Reporters
Without Borders (RSF) adalah sebuah organisasi yang
bermarkas di Paris yang melaporkan bahwa terdapat 45 negara yang membatasi
warga negara mereka mengakses internet. Pada dasarnya, perjuangan antara sensor
internet dengan keterbukaan di tingkat nasional berputar di sekitar hal-hal
utama: mengendalikan saluran, menyaring aliran, dan memberi hukuman pada
pemberi informasi. Di negara-negara seperti Birma, Libya, Korea Utara, Siria,
dan negara-negara Asia Tengah dan Kaukasia, akses internet dilarang atau diberi
batasan keras melalui ISP yang dikendalikan oleh pemerintah.
v Perkembangan
Sistem Global
Pada
dasarnya terdapat konflik antara persyaratan sistem lokal dengan global, dan
terdapat kesulitan dan menyepakati fitur sistem bersama seperti interface pemakai
yang multibahasa serta standar desain yang fleksibel.Semua usaha ini harus
dilakukan dalam lingkungan yang menyebarkan keterlibatan dan “kepemilikan” dari
sistem oleh para pemakai ahkir lokal.
Isu
perkembangan sistem lainnya timbul dari gangguan yang disebabkan oleh aktivitas
implementasi sistem dan pemeliharaannya. Contohnya: “Gangguan dalam giliran
kerja ketiga di kota New York akan menimbulkan gangguan layanan tengah hari di
Tokyo.”
Isu perkembangan sistem
global lainnya yang penting berhubungan dengan standardisasi global tentang
definisi data.Definisi data yang umum penting untuk berbagi data antarbagian
dari bisnis internasional.Perbedaan dalam bahasa, budaya, dan standar teknologi
dapat membuat standardisasi data global menjadi cukup sulit untuk dilakukan.
v Strategi
Pengembangan Sistem
Beberapa
strategi dapat digunakan untuk mengatasi beberapa masalah pengembangan sistem
yang timbul dalam TI global. Pertama-tama adalah mengubah aplikasi yang
digunakan oleh kantor induk ke dalam aplikasi global. Pendekatan lainnya adalah
membuat tim pengembangan multinasional dengan orang-orang penting dari beberapa
anak perusahaan untuk memastikan bahwa desain sistem tersebut sesuai dengan
kebutuhan situs lokal dan kantor pusat perusahaan.
Pendekatan ketiga disebut
sebagai pengembangan parlalel. Hal itu disebabkan karena bagian-bagian dari
sistem ditugaskan ke anak perusahaan yang berbeda dan kantor induk untuk
mengembangkan pada saat yang bersamaan. Pendekatan terakhir yang dengan cepat
telah menjadi pilihan pengembangan utama adalah melakukan outsourcing kegiatan
pengembangan ke perusahaan pengembangan global atau luar negri yang memiliki
keahlian serta pengalaman yang diburuhkan untuk mengembangkan aplikasi
bisnis/TI global.
BAB
III
PENUTUP
·
KESIMPULAN
Kesimpulan dari uraian hasil dan pembahasan pada makalah ini
ialah terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
penerapan atau implementasi sistem informasi di suatu perusahaan Beberapa
faktor tersebut ialah: keterlibatan pengguna, dukungan manajemen eksekutif,
kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan, inkompetisi secara teknologi, dan
harapan yang nyata serta faktor-faktor lainnya.
·
SARAN
Pengembangan atau penerapan sistem informasi pada suatu
perusahaan sebaiknya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dikarenakan,
apabila tidak sesuai dengan kebutuhan perusahan akan terjadi ketidakefesienan
dan ketidakefektifan informasi, yang akan menyababkan kerugian perusahaan. Agar
hal seperti itu terhindar, perusahaan melakukan perencanaan sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar