Kamis, 30 Oktober 2014

"Opini mengenai Manusia dan Keadilan"

 

Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08

Keadilan memang harus dimiliki dalam diri suatu bangsa, tidak hanya bangsanya saja yang bersikap adil tetapi juga pelakunya. Keadilan adalah dambaan setiap orang, ingin diperlakukan adil sebagaimana yang lainnya, tidak ada kata pembedaan-bedaan. Indonesia termasuk negara yang memiliki berbagai jenis kebudayaan, ras, agama, dll. Namun semua itu diperlakukan secara adil, tidak ada yang pilih kasih. Mau dia orang kaya raya, mapan, berkelebihan atau dia orang yang memiliki kekurangan semua diperlakukan adil. Jika keadilan ini terwujud semestinya, maka ketertiban dan kedamaian aka menjadi balasan atas apa yang kita perbuat.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Aristoteles yaitu setiap manusia memiliki kelayakan dalam menjalani hidupnya . Dimana kelayakan tersebut antara dua atau lebih orang yang harus memiliki hasil yang sama dalam mendapatkan sesuatu.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Plato yaitu orang yang mengendalikan diri sesuai perasaan yang dikendalikan oleh akal.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Socrates yaitu keadilan diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bila warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Kong Hu Cu yaitu keadilan terjadi apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu.

Kalau berdasarkan kesadaran etis, dalam menjalani hidup kita tidak hanya menuntut hak. Jika kita hanya menuntut hak tetapi kewajiban tidak dilakukan, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Contoh dari kesadaran etis seperti seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraan, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Menurut saya sebagai tenaga orang lain harus meminta keadial Menurut saya sebagai tenaga orang lain harus meminta keadial ang harusnya didapatkan sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan.

Memasuki penjelasan mengenai keadilan sosial saya setuju apabila sesuai dengan pancasila yang terdapat pada sila ke lima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dimana maksut dari sila tersebut mengartikan bahwa seluruh masyarakat berhak mendapatkan keadilan dari pemerintah dari keadilan sosial.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar