Kamis, 30 Oktober 2014

"Peran Bahasa Indonesia"

 

Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08





PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN

             Untuk dapat mengurangi adanya permunculan masalah yang mengancam kerukunan dan kesatuan bangsa, Bahasa Indonesia adalah sebagai alat pemersatu untuk menjaga stabilitas nasional sehingga tercipta masyarakat yang kondusif yang pada akhirnya mempercepat proses pembangunan di berbagai bidang di seluruh wilayah nusantara. Proses pembangunan yang terfokus hanya dapat terwujud jika suatu bangsa dan masyarakatnya hidup dalam suana damai dan rukun dan bahasa Indonesia telah menjalankan perannya untuk menjaga stabilitas nasional yang merupakan syarat untuk mempercepat proses pembangunan dan dalam hal ini bahasa ini turut berperan dalam membangun Indonesia baik dari aspek manusianya maupun pembangunan infrastrukturnya.
             Dalam rangka memperkuat peran bahasa Indonesia dalam pembangunan maka dibutuhkan pengembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Bergulirnya era globalisasi yang mempengaruhi semua aspek kehidupan baik itu budaya, ilmu dan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Luas wilayah dan bentuk negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut dan memiliki latar belakang bahasa daerah masing-masing sangat memungkinkan terjadinya perubahan kosa kata dan dialek di tiap-tiap daerah . Untuk menjaga keutuhan bahasa Indonesia, komunikasi yang intensif antar daerah harus dioptimalkan.

PERAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI
     
 Dalam proses perjalanan suatu bangsa, pastilah akan melakukan suatu hubungan dengan bangsa lain dan tidak terkecuali bangsa Indonesia yang mana semakin hari hubungan yang terjadi antar bangsa-bangsa di dunia menjadi semakin intens sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang menciptakan hubungan antar berbagai negara semakin meluas
         Di era globalisasi ini, peran bahasa Indonesia perlu dilestarikan oleh setiap warga negara. Hal ini bertujuan agar bangsa Indonesia tidak terbawa oleh pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa hanya akan mengikis identitas bangsa indonesia dan salah satunya adalah bahasa Indonesia
          Pertukaran informasi yang sangat luas yang terjadi di era globalisasi seperti sekarang ini sangat rentan terhadap pergeseran nilai budaya dan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari pergeseran nilai budaya adalah dengan kesadaran dan setia terhadap budaya asli bangsa indonesia yang salah satunya adalah bahasa indonesia
                 Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia tercermin jika bangsa Indonesia lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing namun tetap terbuka dengan budaya asing dengan memahami batasan-batasan yang tidak bertentangan dengan norma, etika, dan budaya sendiri. Bangsa Indonesia tidak mungkin menutup diri dari hubungan internasional. Oleh karena itu, bisa membedakan mana pengaruh positif dan mana pengaruh yang negatif adalah suatu keharusan.
          Sikap positif dengan menunjukkan rasa cinta kepada bahasa, tanah air, dan memahami identitas bangsa adalah perisai untuk tetap eksis dalam era globalisasi tanpa harus merendahkan dan bersikap kaku terhadap budaya bangsa lain.

"Kedudukan Bahasa Indonesia dalam Membangun Bangsa"



 
 Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08


          ·        Keadaan Bahasa Indonesia di Indonesia.
           
Bangsa yang baik adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah bangsanya dan jika kita menoleh kebelakang bagaimana bahasa menjadi alat pemersatu bangsa yang mampu mengedepankan persamaan dan mengesampingkan perbedaan. Pada saat ini bahasa indonesia sudah menjadi bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dan berbagai kegiatan kenegaraan akan tetapi pada kehidupan sehari-hari di beberapa lapisan masyarakat masih menggunakan bahasa daerah.

          ·        Kedudukkan dan Fungsi Bahasa Indonesia.
           
           Jika dilihat dari kedudukannya, Bahasa Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai Bahasa Persatuan, Bahasa Nasional, Bahasa Negara, dan Bahasa Resmi. Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia adalah Bahasa Budaya dan Bahasa Ilmu. Keenam kedudukan ini mempunyai fungsi yang berbeda, meskipun pada prakteknya bisa saja muncul secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau dua fungsi saja.
      Dalam hubungannya sebagai alat pemersatu suku dan budaya yang memiliki latar belakang yang berbeda, bahasa Indonesia justru dapat menselaraskan hidup sebagai bangsa yang satu tanpa meinggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya. Bahkan, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuani, kepentingan nasional diposisikan jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.
        Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi sebagai penghambat hubungan antar daerah dan antar budaya. Tetapi, melalui bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa berhubungan dengan etnis yang lain sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Apa pun latar belakang etnisnya, kita dapat bepergian ke pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Kenyataan ini berperan penting dalam penyebarluasan bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat perhubungan antar daerah dan antarbudaya. Semuanya terjadi karena semakin baiknya sarana perhubungan, bertambah banyaknya jumlah perkawinan antar suku, dan bertambah banyaknya perpindahan pegawai negeri atau swasta dari satu daerah ke daerah yang lain
              Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya kebangsaan, dan dari bahasa nasional ini, Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dapat dijadikan pegangan hidup dan sebagai lambang identitas nasional
       Dengan di berlakukannyanya Undang-undang Dasar 1945, kedudukan bahasa Indonesia bertambah sebagai bahasa resmi. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia digunakan dalam  upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia..
       Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran di lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat umum dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian, masyarakat Indonesia tidak lagi bergantung kepada bahasa-bahasa asing (bahasa sumber). Pada tahap ini, bahasa Indonesia bertambah perannya sebagai bahasa ilmu.

"Opini mengenai Manusia dan Keadilan"

 

Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08

Keadilan memang harus dimiliki dalam diri suatu bangsa, tidak hanya bangsanya saja yang bersikap adil tetapi juga pelakunya. Keadilan adalah dambaan setiap orang, ingin diperlakukan adil sebagaimana yang lainnya, tidak ada kata pembedaan-bedaan. Indonesia termasuk negara yang memiliki berbagai jenis kebudayaan, ras, agama, dll. Namun semua itu diperlakukan secara adil, tidak ada yang pilih kasih. Mau dia orang kaya raya, mapan, berkelebihan atau dia orang yang memiliki kekurangan semua diperlakukan adil. Jika keadilan ini terwujud semestinya, maka ketertiban dan kedamaian aka menjadi balasan atas apa yang kita perbuat.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Aristoteles yaitu setiap manusia memiliki kelayakan dalam menjalani hidupnya . Dimana kelayakan tersebut antara dua atau lebih orang yang harus memiliki hasil yang sama dalam mendapatkan sesuatu.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Plato yaitu orang yang mengendalikan diri sesuai perasaan yang dikendalikan oleh akal.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Socrates yaitu keadilan diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bila warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

            Opini singkat mengenai penjelasan keadilan menurut Kong Hu Cu yaitu keadilan terjadi apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu.

Kalau berdasarkan kesadaran etis, dalam menjalani hidup kita tidak hanya menuntut hak. Jika kita hanya menuntut hak tetapi kewajiban tidak dilakukan, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

Contoh dari kesadaran etis seperti seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraan, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Menurut saya sebagai tenaga orang lain harus meminta keadial Menurut saya sebagai tenaga orang lain harus meminta keadial ang harusnya didapatkan sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan.

Memasuki penjelasan mengenai keadilan sosial saya setuju apabila sesuai dengan pancasila yang terdapat pada sila ke lima yaitu “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dimana maksut dari sila tersebut mengartikan bahwa seluruh masyarakat berhak mendapatkan keadilan dari pemerintah dari keadilan sosial.
 

"Opini mengenai Manusia dan Kebudayaan"

 

Andika Dwi Cahyani
10112780
3KA08


Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang terikat kepada aturan hukum alam. Mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif.
Manusia juga sering disebut dengan makhluk individu, dimana memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurut nya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Namun manusia juga disebut dengan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus saling berinteraksi dan saling berhubungan dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.
Didalam sebuah tempat dimana manusia tinggal biasa nya memiliki beberapa kebudayaan. Dan setiap tempat tinggal memiliki lingkungan dan budaya yang berbeda-beda. Kebudayaan tersebut berlaku terus menerus dan selalu diterapkan kepada anak-anak mulai dari usia dini. Agar generasi seterus nya tidak melupakan dan meninggalkan budaya dari tempat dia tinggal.
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan oleh manusia, yang berupa Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain. Dan kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem nilai dan gagasan utama dari Kebudayaan terwujud dalam 3 sistem :

1. Sistem Ideologi

Sistem ideologi ini lebih jelas nya meliputi etika manusia, norma atau aturan yang berlaku dilingkungan tempat tinggal, adat istiadat dan peraturan hukum.

2. Sistem Sosial

Sistem sosial dapat meliputi hubungan interaksi antar manusia dan kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat

3. Sistem Tekhnologi

Sistem tekhnologi ini dapat berupa kebendaan atau barang yang dibuat oleh manusia menggunakan tekhnologi yang khusus untuk menghasilkan sebuah benda yang memiliki nilai kebudayaan.
Didalam kebudayaan terdapat pola-pola perilaku yang merupakan cara-cara manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.
Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.
Secara khusus Kebudayaan berfungsi sebagai:
  1. Suatu hubungan interaksi antar manusia atau kelompok.
  2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya sepeti kesenian.
  3. Pembimbing kehidupan manusia.
  4. Pembeda antar manusia dan binatang.
  5. Hidup lebih baik, Lebih manusiawi dan berperikemanusiaan secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Kebudayaan itu sendiri juga memiliki beberapa aspek didalam sebuah kehidupan, yaitu berupa Kesenian, Bahasa, Adat Istiadat, Budaya daerah, Budaya Nasional. Dimana aspek-aspek kebudayaan tersebut berpengaruh kepada kehidupan manusia dan masyarakat sekitarnya.
Jadi, dari penjelasan yang sudah saya jelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia sangat berpengaruh pada kebudayaan yang terdapat di lingkungan sekitar kita. Karena kita sebagai manusia kita selalu diminta untuk dapat melestarikan kebudayaan yang ada di tempat kita tinggal. Apalagi indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan yang sangat membanggakan. Seperti kesenian tari, kesenian alat musik, seni rupa, dan kesenian lainnya. Tidak lupa juga adat istiadat setiap daerah yang ada di indonesia sangat lah beragam. Agar kebudayaan di indonesia tidak punah, maka kita harus terus melesratikan kebudayaan dan tidak melupakannya. Mengenalkan kebudayaan mulai dari anak-anak usia dini sehingga dengan perubahan jaman yang semakin modern, kebudayaan masih dapat di lestarikan. Dan selalu berusaha menjadi manusia yang kreatif agar dapat menghasilkan kesenian-kesenian yang beragam.